Upaya Diplomasi Indonesia terhadap Klaim China atas Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia di Laut Natuna
Keywords:
diplomacy, preventive diplomacy, Indonesia, China, China's claim, Natuna Sea, Exclusive Economic ZoneAbstract
The Natuna Sea is the territorial sea of Indonesia, which is directly adjacent to the South China Sea. The Natuna Sea region, part of the Indonesia’s Exclusive Economic Zone (EEZ), is very rich in natural gas, oil, and various kinds of fish. China claims the territory as their traditional territorial waters in the Nine-Dash Line Map based on the Chinese version historical facts. In international maritime law perspective, China’s claim to the South China Sea, including Indonesia’s EEZ in the Natuna, is a violation of international maritime law which could disrupt the stability of the region because the South China Sea region is an international shipping lane. In Indonesia’s perspective, China’s claim could threaten the stability of domestic security and the longstanding relationship between Indonesia and China. Responding to China’s claim in Indonesia’s EEZ, Indonesia uses preventive diplomacy to prevent the widespread of conflict as Indonesia will not be able to confront China militarily. In addition, the Indonesian Government continues to hold informal dialogue with China in addressing the overlapping EEZ claim. Until now, Indonesia has not formally engaged in dialogue with China related to the South China Sea because if Indonesia do it, it will make Indonesia indirectly recognize China’s claim to the South China Sea. Until this research is written, the dialogue is still ongoing.
References
Buku
Balukh, Benyamin. Konflik di Laut Cina Selatan Merupakan Salah Satu Kendala Kerjasama di Asia Pasifik. Jakarta: Markas Besar Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dan Lembaga Pertahanan Nasional, 1992.
BPPK Kementerian Luar Negeri. Diplomasi Ekonomi Kelautan. Jakarta: Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, 2014.
BPPK Kementerian Luar Negeri. Menuju Indonesia sebagai Poros Maritim: Diplomasi Ekonomi Kelautan. Jakarta: Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, 2015.
BPPK Kementerian Luar Negeri. Posisi Dasar Kebijakan Luar Negeri Indonesia. Jakarta: Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, 2014.
Bungin, Burhan (ed.). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2001.
Departemen Penerangan Republik Indonesia. Republik Indonesia, Amanat Presiden Sukarno. Jakarta: Departemen Penerangan Republik Indonesia, 1983.
Djelantik, Sukawarsini. Diplomasi antara Teori dan Praktik: Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.
Hakim, Linggawaty. Memorandum Akhir Tugas Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional. Jakarta: Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, 2014.
Hasan, Iqbal. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara, 2004.
Heinzig, Dieter. Disputed Islands in the South China Sea: Paracels, Spratlys, Pratas, Macclesfield Bank. Wiesbaden: Harrassowitz, 1976.
Ikbar, Yanuar. Metodologi dan Teori Hubungan Internasional. Bandung: Refika Aditama, 2014.
Luhulima, C.P.F. Dinamika Asia Tenggara Menuju 2015: Kemitraan Strategis RI-Cina di Bidang Politik dan Keamanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014.
Mansbach, Richard W. dan Kirsten L. Rafferty. Pengantar Politik Global. Bandung: Nusa Media, 2012.
Mauna, Boer. Hukum Internasional: Pengertian, Peranan, dan Fungsi dalam Era Dinamika Global. Bandung: PT Alumni, 2003.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014.
Muhamad, Simela Victor. “Indonesia dan Keamanan Maritim di Kawasan”, dalam Poltak Partogi Nainggolan (ed.). Keamanan Maritim di Kawasan. Jakarta: P3DI Setjen DPR RI, 2014.
Perwita, Anak Agung Banyu dan Yanyan Mochamad Yani. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Ras, Abdul Rivai dan Rajab Ritonga. Konflik Laut China Selatan dan Ketahanan Regional Asia Pasifik: Sudut Pandang Indonesia. Jakarta: Tentara Nasional Indonesia, Angkatan Laut dan Penerbit Abdi Persada Siporennu Indonesia, 2001.
Sitohang, Japanton. Perbatasan Wilayah Laut Indonesia di Laut China Selatan: Kepentingan Indonesia di Perairan Natuna. Jakarta: Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2008.
Soelhi, Mohammad. Diplomasi: Praktik Komunikasi Internasional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011.
Soewadji, Jusuf. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012.
Umar, Husein. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008.
Usman, Asnani dan Rizal Sukma. Konflik Laut Cina Selatan: Tantangan bagi ASEAN. Jakarta: Centre for Strategic and International Studies, 1997.
Jurnal
Matondang, Erlinda. “Strategi Diplomasi Indonesia dalam Pengamanan Perairan Natuna Pasca Keputusan Arbitrase Internasional”. Jurnal Hubungan Luar Negeri, Vol. 2, No. 1 (Januari-Juni 2016).
Rosyidin, Mohamad. “Isu Natuna dan Kebijakan Realpolitik Indonesia”. Analisis CSIS, Vol. 45, No. 4 (Kuartal Keempat 2016), hal.367-380.
Sumakul, Willy F. “Strategi Pertahanan Indonesia (Seharusnya) adalah Strategi Maritim”. Quarterdeck, Vol. 7, No. 7 (Januari 2014), hal. 10-16.
Dokumen Lain
Ras, Abdul Rivai. Pengelolaan Potensi Konflik Laut Cina Selatan dalam Rangka Meningkatkan Ketahanan Regional Ditinjau dari Perspektif Indonesia. Disertasi Universitas Indonesia (2002).
Sahri, Lukman. Wawancara dengan Prof. Dr. Hasjim Djalal. 24 Februari 2017 pukul 17.00 WIB di Jakarta Selatan.
Internet
Asmardika, Rahman. “Indonesia Perlu Tegaskan Tak Akui Nine Dash Line China”. Okezone News, 21 Juni 2016. https://news.okezone.com/read/2016/06/21/18/1421643/indonesia-perlu-tegaskan-tak-akui-nine-dash-line-china (diakses pada tanggal 22 Januari 2017).
Azis K. “Hikmahanto: Klaim China Ingkari ZEE Indonesia”. ANTARA News, 24 Juni 2016. http://www.antaranews.com/berita/569465/hikmahanto-klaim-china-ingkari-zee-indonesia (diakses pada tanggal 24 Januari 2017).
Badar, N. Aulia. “Menlu Retno: Tiongkok Tegaskan Natuna Milik Indonesia”. ANTARA News, 20 November 2015. http://www.antaranews.com/berita/530634/menlu-retno-tiongkok-tegaskan-natuna-milik-indonesia (diakses pada tanggal 9 Februari 2017).
BBC Indonesia. “Tiba di Natuna, Jokowi Gelar Rapat di KRI yang Tembak Kapal Cina”. BBC Indonesia, 23 Juni 2016. http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/06/160623_indonesia_jokowi_natuna (diakses pada tanggal 4 Februari 2017).
Chandra, Bobby. “Tegang di Natuna, Ini Senjata Luhut yang Bikin Cina Keder”. Tempo.co, 21 November 2015. https://m.tempo.co/read/news/2015/11/21/118721073/tegang-di-natuna-ini-senjata-luhut-yang-bikin-cina-keder// (diakses pada tanggal 19 Januari 2017).
Harian Terbit. “Indonesia-China Memanas di Laut, TNI AL Siagakan Kapal Perang di Natuna”. Harian Terbit, 23 Maret 2016. http://nasional.harianterbit.com/nasional/2016/03/23/58826/25/25/Indonesia-China-Memanas-di-Laut-TNI-AL-Siagakan-Kapal-Perang-di-Natuna (diakses pada tanggal 26 Januari 2017).
Ihsanuddin. “Pencurian Ikan di Natuna, Indonesia Diminta Layangkan Protes ke China”. Kompas.com, 20 Juni 2016. http://nasional.kompas.com/read/2016/06/20/14575731/pencurian.ikan.di.natuna.indonesia.diminta.layangkan.protes.ke.china (diakses pada tanggal 30 Januari 2017).
KBBI Daring. “Keamanan”. KBBI Daring, t.thn. http://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/keamanan (diakses pada tanggal 10 Februari 2017).
KBBI Daring. “Maritim”. KBBI Daring, t.thn. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/maritim (diakses pada tanggal 10 Februari 2017).
Koran Sindo. “RI Minta China Hormati Hukum Internasional”. Koran Sindo, 22 Maret 2016. http://www.koran-sindo.com/news.php?r=0&n=2&date=2016-03-22 (diakses pada tanggal 27 Januari 2017).
Kusumadewi, Anggi. “Perairan Natuna, ‘Medan Tempur’ Indonesia-China”. CNN Indonesia, 20 Juni 2016. http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160620170157-20-139564/perairan-natuna-medan-tempur-indonesia-china/ (diakses pada tanggal 4 Februari 2017).
Kuwado, Fabian Januarius. “Ke Mana TNI AL Saat Kapal KKP Berkonflik dengan Kapal China di Natuna?”. Kompas.com, 22 Maret 2016. http://nasional.kompas.com/read/2016/03/22/17235591/Ke.Mana.TNI.AL.Saat.Kapal.KKP.Berkonflik.dengan.Kapal.China.di.Natuna (diakses pada tanggal 17 Januari 2017).
Lahagu, Asaaro. “Lawan Tiongkok di Natuna, Jokowi Luncurkan Proyek Strategis”. Kompasiana, 30 Juni 2016. http://www.kompasiana.com/lahagu/lawan-tiongkok-di-natuna-jokowi-luncurkan-proyek-strategis_5774d4aff27a619604446483 (diakses pada tanggal 19 Januari 2017).
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. “ASEAN dan Isu Laut China Selatan”. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, t.thn. http://lipi.go.id/risetunggulan/single/asean-dan-isu-laut-china-selatan/14 (diakses pada tanggal 22 Januari 2017).
Mohamad, Ardyan. “Jokowi Akhirnya ‘Galak’ pada China Soal Natuna”. Merdeka.com, 24 Maret 2015. https://www.merdeka.com/dunia/jokowi-akhirnya-galak-pada-china-soal-natuna.html (diakses pada tanggal 22 Januari 2017).
Muhaimin. “Insiden Indonesia dan China di Natuna Sudah 3 Kali”. SINDOnews, 20 Juni 2016. https://international.sindonews.com/read/1118077/40/insiden-indonesia-dan-china-di-natuna-sudah-3-kali-1466385708 (diakses pada tanggal 12 Februari 2017).
Muhaimin. “Setelah Diprotes Keras, China Akui Natuna Milik Indonesia”. SINDOnews, 21 Maret 2016. https://international.sindonews.com/read/1094629/40/setelah-diprotes-keras-china-akui-natuna-milik-indonesia-1458552774 (diakses pada tanggal 10 Februari 2017).
Prajnariswari B.K., Rayla. “Geopolitik Indonesia dalam Pusaran Konflik Laut China Selatan”. Maritim News, 5 April 2016. http://maritimnews.com/geopolitik-indonesia-dalam-pusaran-konflik-laut-cina-selatan/ (diakses pada tanggal 21 Januari 2017).
Pratomo, Yulistyo. “Ini Peta Lokasi Bentrok TNI AL & AL China di Laut Natuna”. Merdeka.com, 21 Maret 2016. https://www.merdeka.com/dunia/ini-peta-lokasi-bentrok-tni-al-al-china-di-laut-natuna.html (diakses pada tanggal 19 Januari 2017).
Republika. “RI-Cina Pascainsiden Natuna”. Republika, 22 Maret 2016. http://www.republika.co.id/berita/koran/opini-koran/16/03/22/o4fqgt3-ricina-pascainsiden-natuna (diakses pada tanggal 21 Februari 2017).
Sudijono. “Sengketa dengan Negara Lain”. Suara Merdeka, 28 April 2005. http://www.suaramerdeka.com/Sengketa-Dengan-Negara-Lain (diakses pada tanggal 4 Maret 2017).
Yoenus, Mohamad. “China Klaim Kabupaten Natuna Masuk Wilayahnya, Bahkan Sudah Ada di Paspor”. TRIBUNnews.com, 13 November 2015. http://www.tribunnews.com/video/2015/11/13/china-klaim-kabupaten-natuna-masuk-wilayahnya-bahkan-sudah-ada-di-paspor (diakses pada tanggal 10 Februari 2017).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2017 Fitra Deni, Lukman Sahri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.